Thursday, August 4, 2011

Dialog Hangat

mentari menyapa hangat,,,semilir angin membelai rambut ku dengan lembut,
seakan membisikan sesuatu..

mengarungi batas lingkar hutan, mati rasa dengan segala hal.
lenyap halusinasi mengawang kala kelam usai.
riung harung, beringas, senada harmonis dibawah lembayung insan... tiap butirnya merunduk, bergerak perlahan tanpa basa-basi.

bertiup angin menggoyakkan bulir bulir ilalang, bergoyang dan bernyanyi bersama senandung alam..
angin bak permadani menghias langit
TUHAN??
...ini lah keagungan MU..

jejak melontar indah, (pun) riang terjadi.
arogansi meraung-raung.
diam, hening, surut. kilas balik untuk kitab nan suci.
SANG (pun) memberi jalan setapak, bergerak bebas membentang cakrawala, membelah langit hitam pekat menuju transformasi ke-hijau-an.

berharap laksana meratap,,,keikhlasan (lah) menuntun segalanya,,,tubuh ini sudah lunglai & dialah penopang segalanya.
malam pun datang menjelang, namun harap masih tetap ada. tak ayalnya dengan Asa....

ber-aroma robusta & (mulai) kehilangan pikiran sesaat.

namun, rebahlah diri ini pada kursi tua, menghirup perlahan aroma kehidupan,,,

_renta & hilang_ sukar mengurai ke(tidak)abadian. rumit halusinasi menerawang ekpresi nan tiada batas.

#di setiap alam ku-memanggil#

harmonisasi

  • Dialog hangat : Rzq - Fariza (dalam sebuah kebisingan)
...:Jkt, Aug 3th '11 @12.27 AM:...

Tuesday, August 2, 2011

Melihat & Tersenyum

Yang tak diharapkan datang jua.
Mencoba berempati & mendekati dengan penuh canda tawa.
Menerawang waktu yang mulai berputar terbalik.

_Suatu keharusan mengenal dirimu_

Eloknya & kau (pun) tersenyum.
Tersimpu malu tanpa (ber)jabat tangan.
Mereka-reka tingkah lakumu.
Ceria, mengisyaratkan mata air yang belum terjamah oleh siapapun.

Bincang riang yang sebelumnya seakan pernah terjadi, seolah mengenal satu sama lain bukan hanya kali itu.
Terjadi saat semua tak diduga.

*In Everytime, In Every moment*

harmonisasi

Berbagai Keindahan

Lukisan malam menyatu kepada efek kejora.
SANG (pun) memberi keindahan padaku.
Berawal seutas ucapan & segumpal benang.
Menyatukan peristiwa yang belum terjadi kedalam emosi.
Pena, secarik kertas & secangkir susu yang mengawali lukisan malam.
Mengutarakan ke dalam makna yang terdapat di dalam dirimu.

_Berbincang ria suatu ke(tidak)mustahilan yang mengutarakan suatu keinginan mimpi di kemudian hari_

Berlalu ketika,
Kesejukan bulir embun menyentuh eloknya matahari.

Senyuman, senja hening.
Senyuman, memapah ketenangan.
Senyuman, pertanda dirimu.

_Berwujud Mimpi_

Merona wajahmu menyelimuti mata, pikiran & hati di dalamnya.

*Elok Nan Rupawan*

harmonisasi

berdiri diatas seutas benang

terlintas sejenak dipikiranku,
mengapa.....???

dan apa yg dipermasalahkan?

tentang hidup?
gaya hidup?

atau mungkin,,,,,
"untuk apa sih anda hidup?"

mungkin anda bertanya-tanya,
pada teman, sahabat, pacar(mungkin), atau bahkan pada diri anda sendiri.

jawabannya tak terlalu sulit.,
pejamkan mata sejenak lalu resapi apa yg anda rasakan!(ketenangan jiwa & raga)

saat mata(pun) dibuka kembali untuk menatap indahnya dunia,
maka dunia pun akan tersenyum melihat keindahan dirinya.

*rasakan bagaimana rasanya dunia tersenyum padamu*

sesuatu hal yg mungkin bisa membuat anda tersenyum, bahagia, senang, tertawa, sedih, nangis, marah, atau mungkin anda merasakan yg belum pernah orang lain rasakan?(semua tergantung pada masing-masing individu)

nada pun berirama sesuai dengan apa yg memang harus "dia" lakukan.

"kata-kata" mungkin tak berirama, tapi hati akan berirama jika kata-kata yg diharuskan bisa bernada.

harmonisasi

Hitam Putih "Trotoar"

pilihan dan bukan pilihan?(mengapa demikian)
(ber)datang(an) dan (me)minta-minta, untuk apa?
untuk menyambung hidup yg sulit?

_hitam putih, mungkin yang membawa mereka kedalam kesengsaraan (yang) sebenarnya_

bukan itu yang mereka mau, (te)tapi apa mungkin jalan (hidup) mereka seperti itu?
bahkan "aibon(pun)" menjadi makanan yang mengenyangkan dan minuman yang melegakan sehari-hari? _"why not"_
bukan suatu kebiasaan atau ketergantungan yg membuat mereka seperti itu.
sesumbar dgn apa yg mereka katakan.

banyak lagu yg telah mereka ciptakan, banyak pula lagu yg telah mereka nyanyikan.
banyak kata yg mereka ucapkan, banyak pula nada yg mereka buat menjadi indah.
berkarya dengan apa yang mereka bisa, berharap karyanya dapat dinikmati oleh para calon pemberi dan menjadi segenggam koin yg dapat menghidupi mereka (bukan mereka yg menghidupi koin).

bukan(nya) tidak mau memberi, tetapi tidak untuk mengajarkan kalian "hidup di jalanan"

harmonisasi

Monday, August 1, 2011

Kutipan "kami" untukmu

ya ya ya, mengutip kami "mereka" menyebutnya hal bodoh belaka. Mengitari kosakata bermuara di pena diatas daun kelor?
Murka luntur dengan selayang pandang mengarah matahari terbenam, menata hidup baru (ku) dan memulainya dari garis finish. Seperti apa jadinya kalau aku berjalan mengitari bumi yg mulai memudar kehijaunnya dan seperti apa jadinya kalau aku berjalan diatas bumi yang mulai keropos. (AKU) kehilangan semangatku untuk menyayangimu.

                                                                                                   ***Pudar, pudar, pudar***

Hijau  yang ku-inginkan, biru yang kubutuhkan. Kau selalu ingat aku dikala aku malas menyapamu dengan senyuman dan pelukan hangatku untukmu. Mereka-reka atas apa yang akan terjadi di hari kemarin, mengingat aku dikala kau menunggu malam hari tiba dan datang bulan. Bagaimana jika kau kuberi bulan pada siang hari dan sebaliknya? (nyaman bukan).
Kalian hanya bisa men-diagnosa, tetapi belum belajar agar dapat menjagaku!

Untuk Bumi yang semakin Hijau : )

harmonisasi

Ter-untuk, Ter-ucap, Tersenyum :)

Ter-untuk mereka.
Mereka yang berani.
Mereka yang tegar.
Mereka yang tetap berusaha.

Ter-ucap mereka.
Hormati KAMI.
Sayangi KAMI.
Cintai KAMI.

Ter-senyum mereka :)
Melihat kami.
Menyayangi kami.
Mencintai kami.

Sayangi (kami) sebagaimana "kalian" kusayangi
Cintai (kami) sebagaimana "kalian" kucintai

*Ter-senyum mereka*

harmonisasi

Nikmatilah Seriap Proses Kehidupan

(Mem) buka mata & hirup(lah) udara.
(Ber) roda 1 (satu) membuka jalan.
Insan yang ada (pun), menjadi tiada.
Bersyukur atas segala Nikmat-NYA.

*Benarkah*

                                  _Keajaiban datang, asa (pun) tiba_

Tertawa karena ada, menangis karena rasa.
Merenung & terdiam (menghela nafas).

(Ber) jalan, (ber) lari, (ber) jatuhan.
Kisah hidup memang seperti itu tuan!

Tak ada daya & tak ada guna.
(Ber) jalan lurus (mungkin) nikmat.
(Te)tapi, tak se-nikmat berlari.

*Asa tiba, BERLARILAH*

harmonisasi