Malam yang kala itu terang bahkan dengan
pencahayaan
yang sangat minim, kau menyapaku.
Tanpa tanda pengenal kau coba
berkamuflase dengan alih-alih kerna 1 tujuan, tapi tak ayal tujuan itu (pun)
bercabang,
memberontak tetapi tetap dalam
pengendalianmu,
& Semakin malam (tak) semakin banyak
yang kau ingat tentang aku.
Ya, kau seorang wanita!
Wanita yang banyak bicara saat aku diam,
terlebih lagi aku hanya ingat dengan
hidungmu manis,
penuh dengan kerutan di tulang hidungmu.
Lalu aku berfikir untuk sebuah nama yang
akan kukalungkan padamu,
tapi hanya pikiran itu yang menggantung
di jidatku,
& Celakanya tak butuh waktu lama
untuk dapat mengalungkan niat itu padamu.
Dinda,,,,,,
Mungkin (hanya) nama itu yang tulus
kuberikan di jari tengahmu.
*Yakinkan
dirimu lalu (kau) yakinkan aku.
*LOVE YOU*
Harmonisasi
12 nov ’12, @23.45
*Dariku-untukmu
No comments:
Post a Comment