Monday, January 21, 2013

*Teruntuk Mereka


Harapan besar yang berawal kecil, cakrawala membatasi ruas-ruas yang terukir jelas di dahimu. Beranjak dari tempatmu lalu membesarkanku seusai semua terlihat jelas lewat kerutan di dahimu. Air yang renta mewarisi sumpah serapah, menyairkan lantunan saat kesucian yang tak terbungkus kain.

Di hadapanmu aku bersujud, di hadapanmu aku menyembah & di hadapanmu aku berdo’a.

& Dalam sajak penuh makna, dengan kutipan “maaf” kami berdo’a.
“biarkan jari-jemari ini menulis semua tentang indahnya kerut diwajahmu, biarkan jari-jemari ini melukiskan indahnya setiap pagi saat kalian mencium kening kami, biarkan jari-jemari ini mencintai kalian melalui sujud mati kami, & biarkan jari-jemari ini membasuh & memandikan kalian sesaat sebelum kalian kami baluri dengan kain putih nan suci, lalu izinkan kami mencium kening kalian melalui do’a yang kami haturkan sebelum kalian kami benamkan dengan tanah merah ke dalam liang lahat”

Innalillahi wainna ilaihi rooji’un…
Laa ilaahaillallahu…

Di hadapanmu aku bersujud, di hadapanmu aku menyembah & di hadapanmu aku berdo’a.

& Dalam sajak penuh makna, dengan kutipan “maaf” kami rindu & kami kenang kalian (hanya) melalui DO’A.
*Ayah-ibu, dariku-untukmu

No comments: